Daftar Isi Keseluruhan Artikel Blog

Kamis, 04 Desember 2008

Baby-Bouncer: A Report

Para ibu dan ayah yang memiliki bayi mungkin mengenal salah satu produk bayi yang cukup popular, yaitu baby-bouncer. Baby-bouncer sering dijadikan hadiah dalam merayakan lahirnya sang buah hati, baik itu oleh kerabat keluarga ataupun oleh para kolega. Dengan pemberian baby-bouncer tersebut diharapkan bayi akan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan saat menggunakannya. Tetapi produk baby-bouncer ini tidak sepenuhnya menjamin keamanan bagi bayi. Kita sebagai orang tua harus selalu waspada dengan kemungkinan terjadinya kecelakaan yang tidak kita inginkan, terutama insiden jatuh dari baby-bouncer.

Dalam postingan kali ini saya ingin menyajikan data mengenai kecelakaan yang terjadi akibat penggunaan baby-bouncer yang kurang hati-hati terutama dari pihak orang tua. Saya tidak bermaksud untuk memprovokasi para orang tua untuk tidak menggunakan baby-bouncer. Saya hanya ingin memberikan informasi mengenai kondisi yang sebenarnya terjadi di luar sana agar dari peristiwa ini dapat diambil pelajaran yang berguna untuk orang tua dan juga buah tercinta.

Data ini diambil dari kejadian yang terjadi di daratan Eropa. Farmakakis dkk mengumpulkan data yang berhubungan dengan kecelakaan yang berkaitan dengan baby-bouncer. Dari hasil pengumpulan data diketahui bahwa sebagian besar kecelakan terjadi pada bayi dengan usia kurang dari 7 bulan (78%) dan 58% diantaranya adalah berjenis kelamin laki-laki. Kecelakaan juga bisa terjadi ketika kita membawa baby-bouncer dengan bayi tercinta kita di atasnya. Di dalam rumah kecelakaan biasa terjadi pada waktu siang hari, terutama di dapur dan di ruang tamu (58%). Biasanya kecelakaan yang terjadi pada baby-bouncer adalah bayi jatuh dari ketinggian, persentasi kejadian ini sebesar lebih dari 70%. Sekitar 50% bayi yang mengalami kecelakaan, terjatuh ketika mereka diletakkan di atas furniture (biasanya meja) atau furniture lain yang memiliki permukaan yang rata. Beberapa kecelakaan terkadang sampai parah, 11% mengalami gegar dan 12% patah (sungguh mengerikan ya, jangan sampai bayi kita mengalami hal itu ya…), 14% di antaranya sampai harus dirawat di rumah sakit selama 2 hari.

Hal di atas menunjukkan bahwa baby-bouncer tidak sepenuhnya bebas dari resiko kecelakaan, terutama jika dalam penggunaannya tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh produsen. Berkaitan dengan kecelakaan ketika kita membawa baby-bouncer dapat dicegah dengan cara membuat modifikasi pada produk dengan menambahkan pengikat tambahan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa baby-bouncer harus diletakkan di lantai dan bayi harus dalam keadaan terikat. Sebaiknya baby-bouncer digunakan pada bayi yang sudah bisa mengontrol penuh kepalanya, biasanya pada usia lebih dari 3 bulan.

Saya berharap bayi tercinta kita tidak mengalami kecelakaan akibat penggunaan baby-bouncer. Sungguh mengerikan jika bayi kita yang masih rapuh bagian-bagian tubuhnya harus menderita akibat keteledoran kita. Kewaspadaan kita sebagai orang tua terhadap buah hati tercinta mutlak diperlukan, sehingga tingkat kecelakaan bias ditekan menjadi 0%. Amin

Salam Semua.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar